Selasa, 06 November 2012

Bagaimana mensosialisasikan koperasi kepada masyarakat..???

Masih banyak lapisan masyarakat Indonesia yang belum mengerti sepenuhnya mengenai apa koperasi itu, apa tujuan koperasi, apa fungsi dan peran koperasi, bentuk-bentuk dan jenis koperasi, kepengurusan koperasi, dan apa keunggulan-keunggulan koperasi. Kalau masalah mendasar seperti ini dianggap sepele dan hanya dipandang sebelah mata, popularitas koperasi bisa terus menurun. Eksistensi koperasi pun berada di wilayah yang kritis. Untuk itu, perlu diadakan sosialisasi koperasi kepada masyarakat. Tidak hanya dengan penyampaian materi-materi yang mendalam mengenai koperasi, pensosialisasian yang rutin dan intens bisa menjadi efektif. Dengan demikian masyarakat dari berbagai lapisan diharapkan bisa tergerak dan terdorong keinginannya untuk menjadi anggota koperasi, dan turut membangkitkan kembali popularitas koperasi.
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, koperasi memang kita ketahui mulai redup namanya di masyarakat, itu salah satunya karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan untuk mengenalkan koperasi pada masyarakat. Tak kenal maka tak sayang, sepertinya kata-kata itu merupakan kata-kata yang tepat untuk mengenalkan koperasi kepada masyarakat. Maka dari itu, masyarakat harus mengenal koperasi terlebih dahulu untuk memajukan koperasi. Mensosialisasikan koperasi menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan untuk memunculkan koperasi dalam kehidupan masyarakat untuk membantu kehidupan masyarakat.
Dengan mengenalkan koperasi kepada masyarakat, setidaknya masyarakat akan kembali mengenal tentang koperasi, sehingga membuat mereka ingin berinteraksi dengan koperasi, terlebih lagi jika koperasi yang dikenalkan tersebut mempunyai visi dan misi yang bagus bagi kehidupan masyarakat. Maka masyarakat akan senang hati bergabung dengan koperasi-koperasi yang ada.
Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat, walaupun derajat dan intensitanya berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat bentuk eksistensi koperasi bagi masyarakat. yakni:
Pertama, koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suaru kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha tersebut dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi menyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan lembaga usaha lain, atau lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Keterlimbatan anggota maupun bukan anggota dengan koperasi karena pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Kemudian rasa memiliki inilah yang dinilai telah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit yang didalamnya harus ada loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bermsa-sama menghadapi kesuitan yang ditemui di dalam koperasi.
Untuk mensosialisasikan koperasi kepada masyarakat, koperasi juga harus lebih berkualitas agar masyarakat bisa tertarik bergabung dengan koperasi. Makanya koperasi sebagai salah satu organisasi harus selalu bekerja berdasarkan jatidiri koperasi atau berdasarkan nilai dan prinsip koperasi, dengan hal seperti itu, saya kira koperasi mampu menjadi koperasi yang berkualitas dengan sendirinya.
Menggambarkan koperasi yang responsif terhadap pemenuhan kepentingan lingkungan internal dan lingkungan eksternal dapat juga mengembangkan kepercayaan dari berbagai pihak terhadap koperasi di mata masyarakat pada umumnya.
Sosialisasi kepada masyarakat juga bisa dengan memberikan suasana baru terhadap koperasi tanpa menghilangkan asas dan prinsip pada koperasi, misalnya pembentukan Koperasi Modern Indonesia. Dari namanya saja masyarakat sudah bisa menilai bahwa ada kesan modern pada koperasi  yang baru dibentuk, dan dengan sendirinya bisa timbul rasa keingintahuan masyarakat terhadapa koperasi, sehingga mau bergabung dalam koperasi.
Dalam Koperasi Modern Indonesia tentu saja ada perbedaan dengan koperasi pada umumnya yang dikenal oleh masyarakat. Perbedaan tersebut yaitu Koperasi Modern Indonesia lebih Kompeten, Komersil, dan Kompetitif. Hal ini tentu saja bertujuan mendukung pemerintah dalm meningkatkan kontribusi koperasi, membantu koperasi meningkatkan kinerja bisnisnya, dan daya saing serta meningkatkan kemampuan melayani masyarakat.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembentukan koperasi modern, yaitu sarana & prasarana dan SDM yang ada di dalamnya. Jadi sarana yang ada dalam koperasi modern itu lebih canggih sehingga masyarakat bisa tertarik untuk bergabung dengan koperasi karena ada sentuhan modernnya dan tidak terkesan norak. Selain itu SDM yang ada pada koperasi tentu saja harus berkualitas, sehingga dapat menggunakan sarana dan prasarana yang ada. Maka dari itu, sosialisasi koperasi ini akan mempelajari pengenalan terhadap koperasi modern, aplikasi e-koperasi,  dan fin charger.
Untuk mensosialisasikan koperasi di setiap desa, kita harus mengetahui terlebih dahulu peranan koperasi di desa tersebut. dari situ kita dapat menyimpulkan apakah koperasi dapat berjalan atau tidak di desa tersebut. Biasanya hambatan-hambatan yang terjadi pada koperasi di desa-desa adalah :
1.      Sulitnya beberapa warga dalam memenuhi kewajibannya dalam mengumpulkan anggaran modal hingga iuran wajib sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib koperasi.
2.      Kurangnya partisipasi warga dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
                                                                                                                           
Dari permasalahan tersebut barulah kita berpikir bagaimana mencari solusinya untuk membentuk dan mengembalikan peranan koperasi di desa tersebut demi memberdayakan perekonomian masyarakatnya.
Adapun solusi yang dapat kami berikan untuk memecahkan permasalahan tersebut yaitu :
1.      Menjelaskan tentang pentingnya simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai sumber modal utama koperasi, agar nantinya masyarakat yang menjadi anggota koperasi, lebih memahami mengenai kewajibannya unutk mempunya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berasal dari simpanan pokok tersebut yang nantinya berguna untuk kepeentingan bersama bagi setiap anggota koperasi.
2.      Memberikan penjelasan mengenai prinsip koperasi untuk memotivasi kembali warga agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan usah yang diselenggarakan oleh koperasi dalam upaya mempertinggi kualitas dan kehidupan masyarakat.
3.      Mengenalkan produk-produk koperasi yang lebih inovatif kepada masyarkat.
4.      Bisa juga menggunakan jejaring sosial untuk mengenalkan koperasi kepada masyarkat.
5. Mengadakan penyuluhan atau menyampaikan presentasi ke berbagai daerah, jika perlu sampai
tingkat RT di seluruh Indonesia.
6. Cara lainnya adalah dengan memaksimalkan fungsi dari media massa, khususnya dalam hal menyampaikan informasi, mendidik, dan memengaruhi masyarakat. Tidak bisa dipungkiri, media massa bisa menjadi efektif karena dapat membuat perhatian khusus bagi masyarakat. Tidak hanya melalui media elektronik, media cetak pun dapat dimanfaatkan dengan efektif. Dalam media elektronik, seperti televisi dan radio misalnya, biasanya dilakukan melalui media iklan. Dalam tayangannya, bisa dilakukan pendekatan dengan masyarakat sambil menyampaikan keunggulan-keunggulan dan tujuan koperasi yang untuk menyejahterakan masyarakat.
Setelah beberapa solusi tersebut dikemukakan, kita juga bisa memberitahukan fungsi dan peranan koperasi seperti membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di desa tersebut. Berusaha mewujudekan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Pentingnya sosialisasi ini diadakan, agar peserta selaku tokoh masyarakat dapat memberikan motivasi kepada masyarakat, antara lain pembentukan koperasi harus berkeinginan seluruh calon anggota koperasi. Memberikan kesadaran kepada masyarakat arti penting berkoperasi, koperasi yang dibentuk haruslah melaksanakan prinsip-prinsip koperasi, serta menghindari pembentukan koperasi hanya kepentingan sesaat dari beberapa orang saja. Apabila peserta sosialisasi ini dapat memberikan  penjelasan atau motivasi kepada masyarakat arti penting berkoperasi, maka peserta selaku tokoh masyarakat sudah menanamkan bibit yang baik bagi kepentingan ekonomi masyarakat.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar