Pada tugas
softskill kali ini mata kuliah Akuntansi Internasional, dosen saya memberi tema
mengenai pencatatan dan penerbitan saham lintas batas Negara dan judul yang
akan saya bahas yaitu tentang “INTERNASIONALISASI PASAR MODAL “. Pada tugas kali ini saya akan menjelaskan
terlebih dahulu tentang pencatatan dan penerbitan saham lintas batas negara,
dan bagaimana Indonesia menyikapi hal tersebut.
Pencatatan
dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Gelombang minat melakukan
pencatatan saham lintas batas yang sekarang terjadi di pasar baru Eropa
megikuti periode tahun 1980-an ketika ratusan perusahaan asing mencatatkan
sahamnya pada bursa efek di Eropa. Biaya pencatatan saham relatif rendah dan
setiap orang melakukannya.
Bukti menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud
melakukan pencatatan lintas – batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang
saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/atau membangun
kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya di negara – negara dimana
perusahaan memiliki operasi yang signifikan dan/atau pelanggan utama. (Bursa
efek di Eropa telah lama mempromosikan manfaat-manfaat ini). Namun demikian,
terbukti sedikit saja bahwa manfaat tersebut dapat diwujudkan di dalam pasar
Eropa. Kebanyakan ekuitas asing di Eropa continental sangat sedikit
diperdagangkan atau tidak diperdagangkan sama sekali, dan hanya memiliki
beberapa pemegang saham local. Seperti yang dikatakan sebelumnya,selama tahun
1990-an banyak perusahaan asing yang menarik pencatatan sahamnya dari Bursa
Efek di Eropa setelah menyadari sedikitnya manfaat yang dapat diperoleh dari
kegiatan pencatatan tersebut.
Regulator
nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan
volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan
untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Oleh karena
itu paar modal menjadi makin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk
para penerbit asing.
Banyak perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika
memutuskan dimana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan sahamnya.
Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan dan karakter
kelembagaan yang berbeda saat diperlakukan saat ini. Pemahaman mengenai
bagaimana karakteristik perusahaan penerbit saham dan bursa efek saling
berhubungan. Negara asal, industri, dan besarnya penawaran perusahaan penerbit
saham hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
Kerap kali perubahan yang terjadi di pasar-pasar modal
seluruh dunia hingga saat ini tidak menunjukan tanda-tanda akan melambat. Salah
satu contoh adalah makin bertambah pentingnya konsolidasi dan kerjasama di
antara bursa efek dunia. Hal ini akan secara signifikan meningkatkan
keterbukaan perusahaan-perusahaan internasional bagi para investor internasional.
Dan seluruh perkembangan ini menghadapkan kita pada situasi yang sangat
kompleks bagi regulasi laporan keuangan.
Apa Pendapat
Presiden tentang Pasar Modal di Indonesia?
Indonesia sendiri
pada awal tahun 2015, Presiden Bapak Jokowi telah meresmikan perdagangan BEI
2015. Hal ini bermula lantaran kinerja pasar saham Indonesia yang tumbuh
impresif di sepanjang tahun 2014. Harga saham IHSG naik sebesar 22,29%.
Pencapaian ini menjadi bekal optimisme pelaku pasar dalam aktivitas perdagangan
di pasar saham. Diharapkan pada tahun 2015 aktivitas transaksi pasar lebih
stabil. Dalam memacu pertumbuhan ekonomi menurut Bapak Jokowi pemerintah
sedang membangun kepercayaan dalam rangka mendorong masuknya investasi. Salah
satu langkah
Salah satu langkah yang dilakukan adalah membenahi proses perizinan dengan konsep one stop service. Bukan hanya akan memangkas waktu pemberian izin, langkah ini juga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Hal ini tentunya menjadi awal yang baik bagi para pelaku pasar modal di Indonesia. Jika perdagangan saham dapat berjalan dengan lancar dan harga saham IHSG terus naik, maka para investor asing pun makin banyak, kebutuhan perusahaan terpenuhi, produksi berjalan lancar, kemungkinan produk Indonesia juga mulai di promosikan di Luar Negeri lalu kesejahteraan masyarakat pun akan datang dengan sendirinya. Semoga pasar modal di Indonesia makin mengeapakan sayapnya dan tentunya hanya satu tujuan, untuk membuat rakyat di Indonesia sejahtera bukan menjadi sengsara akibat kontrak kerjasama dan penyalahgunaan investasi yang berujung kepemilikan asing.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah membenahi proses perizinan dengan konsep one stop service. Bukan hanya akan memangkas waktu pemberian izin, langkah ini juga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Hal ini tentunya menjadi awal yang baik bagi para pelaku pasar modal di Indonesia. Jika perdagangan saham dapat berjalan dengan lancar dan harga saham IHSG terus naik, maka para investor asing pun makin banyak, kebutuhan perusahaan terpenuhi, produksi berjalan lancar, kemungkinan produk Indonesia juga mulai di promosikan di Luar Negeri lalu kesejahteraan masyarakat pun akan datang dengan sendirinya. Semoga pasar modal di Indonesia makin mengeapakan sayapnya dan tentunya hanya satu tujuan, untuk membuat rakyat di Indonesia sejahtera bukan menjadi sengsara akibat kontrak kerjasama dan penyalahgunaan investasi yang berujung kepemilikan asing.
“
INTERNASIONALISASI PASAR MODAL “
Internasionalisasi
Internasionalisasi
atau yang sering disebut dengan Globalisasi adalah proses integrasi
internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk,
pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur
transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet,
merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling
ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya secara global.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya
dunia berlangsung sangat cepat. Istilah
globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih
sering lagi sejak pertengahan 1990-an. Pada tahun 2000, Dana Moneter
Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: perdagangan
dan transaksi, pergerakan modal dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia,
dan pembebasan ilmu pengetahuan. Selain itu, tantangan-tantangan lingkungan
seperti perubahan iklim, polusi air dan udara lintas perbatasan, dan
pemancingan berlebihan dari lautan juga ada hubungannya dengan globalisasi.
Proses globalisasi memengaruhi dan dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja,
ekonomi, sumber daya sosial-budaya, dan lingkungan alam.
Pasar modal
Pasar modal merupakan salah satu
bisnis investasi yang menjadi pusat kegiatan utama dihampir semua negara-negara
di dunia ini. Pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana
(borrower) dengan pihak yang kelebihan dana (lender). Pasar modal menurut
Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, yaitu perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga atau
profesi yang berkaitan dengan efek. Adapun efek yang dimaksud disini adalah
surat berharga atau saham. Pasar modal menjadi tempat bertemunya antara pemberi
dana dan pencari dana. Pemberi dana mempunyai harapan untuk mendapatkan
keuntungan dari sejumlah dana yang dipinjamkan, yaitu bisa berupa dividen atau
selisih dari nilai jual dan beli tanda kepemilikan yang disebut saham. Pencari
dana atau perusahaango public merupakan badan usaha bisnis yang
membutuhkan tambahan dana investasi untuk melakukan operasionalisasinya. Bisnis
investasi merupakan sebuah bisnis yang menjadi primadona di berbagai
negara-negara di dunia. Bahkan bisnis tersebut melibat keuangan berbagai perusahaan-perusahaan
besar lainnya. Kasus kredit macet yang terjadi di Amerika dalam beberapa tahun
ini melibatkan beberapa perusahaan investasi sebagai penyebabnya. Jadi bisnis
investasi merupakan bisnis yang menjadi jejaring keuangan bagi perusahaan-perusahaan
lainnya.
Di Indonesia pasar modal merupakan
pusat kegiatan yang menjadi jejaring bagi beberapa perusahaan besar dan para
pemilik modal. Akibatnya, kegiatan pasar modal di Indonesia sudah menjadi salah
satu devisa negara yang cukup penting. Dewasa ini perpindahan dana dari suatu
negara ke negara lainnya terasa lebih mudah dan cepat, demikian pula halnya
dengan efek. Internasionalisasi pasar modal ini akan meningkatkan kebebasan
pemodal untuk menentukan pola bisnisnya, memilih lingkungan hukum yang dia
sukai untuk tujuan investasinya.
Integrasi
Pasar Modal
Pasar modal memiliki kaitan dengan
pengumpulan dan investasi uang di berbagai badan usaha. Eratnya integrasi pasar
keuangan antarnegara menciptakan pasar modal global atau pasar dunia tunggal.
Dalam jangka panjang, pergerakan modal antarnegara akan menguntungkan para
pemilik modal; dalam jangka pendek, pemilik dan pekerja di sektor-sektor
tertentu di negara pengekspor modal dibebani karena harus menyesuaikan dengan
pergerakan modal yang semakin banyak. Cukup wajar apabila kondisi seperti ini
akan melibatkan aspek politik saat membicarakan dorongan atau peningkatan
integrasi pasar modal internasioanl.
Lembaga-lembaga global dan internasional yaitu:
- - Organisasi-organisasi berorientasi
uang seperti Bank Dunia (WB) dan Dana Moneter Internasional (IMF)
- - Perusahaan
multinasional yang populer dan kompetitif seperti Nike dan lain-lain
- - Organisasi
Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD)
- - Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO)
-
- Perjanjian
perdagangan bebas seperti North American Free Trade Agreement (NAFTA)
- - Free
Trade Area of the Americas (FTAA)
- - Multilateral
Agreement on Investment (MAI)
- - General Agreement on Trade in Services (GATS).
Globalisasi pasar modal akan melintasi negara-bangsa,
oligopoli perusahaan, lembaga swadaya masyarakat ideologis, aliran politik, dan
magia. Globalisasi demokrasi berpendapat bahwa perluasan dan pembangunan
ekonomi harus dijadikan tahap pertama pelaksanaan globalisasi demokrasi,
kemudian diikuti tahap pembangunan lembaga politik global. Francesco Stipo,
Direktur United States Association of the Club of Rome, mendukung agar semua
negara bersatu membentuk pemerintahan dunia. Ia berpendapat bahwa pemerintahan dunia
"mencerminkan keseimbangan politik dan ekonomi negara-negara di dunia.
Konfederasi dunia tidak akan melampaui kewenangan pemerintahan masing-masing
negara, melainkan menjadi pelengkap, karena pemerintah negara dan dunia
memiliki kekuasaan di dalam lingkup kompetensinya". Mantan Senator Kanada
Douglas Roche, O.C., melihat globalisasi sebagai sesuatu yang tak dapat
dihindari dan mendukung pembentukan institusi-institusi seperti Majelis
Parlemen Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dipilih langsung untuk mengawasi badan
internasional yang anggotanya tidak masuk melalui pemilihan langsung.
Internasionalisasi Modal
dan Investasi
Akuntansi Internasional tidak hanya
membahas tentang bagaimana mengenal dan bisa mengerti informasi keuangan secara
internasional. Tetapi ada salah satu faktor yang banyak menyumbangkan perhatian
lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan para invesstor, regulator
pasar, pembuat standar akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi
pasar modal. Seperti yang kita ketahui sudah banyak sekali perusahaan di
Indonesia yang bersifat terbuka. Artinya modal atau investasi bisa mengalir
dari para investor asing. Data statistik membuktikan bahwa dalam arus modal
lintas batas negara telah melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat
sejak tahun 1990. Penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari
empat kali lipat dalam periode yang sama, dan saat ini telah melampaui nilai
lebih dari 1,5 triliun dollar.
Dengan makin terintegrasinya pasar keuangan kita juga dapat
menyaksikan adanya peningkatan dalam jumlah perusahan yang terdaftar pada
berbagai bursa efek utama yang ada didunia.
Meskipun demikian, rata – rata ukuran dan volume
perdagangan per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh
secara besar, yang sebagian disebabkan oleh merger dan akuisisi, yang juga
berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa
perusahaan yang terkait. Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar adalah Amerika,
Asia dan Eropa Barat.
Amerika
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Pada tahun 2000, baik NYSE maupun Nasdaq mendominasi bursa efek lain diseluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing, modal yang diperoleh perusahaan yang baru terdaftar, jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Namun meski Amerika sekalipun, kuasa tuntutan kompetisi global juga maki dirasakan. Komite
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Pada tahun 2000, baik NYSE maupun Nasdaq mendominasi bursa efek lain diseluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing, modal yang diperoleh perusahaan yang baru terdaftar, jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Namun meski Amerika sekalipun, kuasa tuntutan kompetisi global juga maki dirasakan. Komite
Pengaturan pasar modal di Amerika telah menetapkan Amerika
Serikat akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika
Amerika merampingkan berbagai ketetapan peraturan permodalannya, yang oleh pasar
dirasa terlalu memberatkan.
Asia
Banyak
ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua
terpenting. Republik Rakyat Cina (Cina) muncul sebagai perekonomian global
utama dan negara-negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang
fenomenal. Beberapa krisis keuangan di Asia selama tahun 1990-an menunjukkan
kerentanan dan ketidakmatangan perekonomian di Asia dan memperlambat
pertumbuhan pasar modal di wilayah ini. Namun demikian, prospek pertumbuhan
masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai
persentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia
terbilang rendah dibandingkan Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa,
yang menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar
di banyak perekonomian Asia.
EropaBarat
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri – ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Meski demikian, persaingan ketat juga menyebabkan bursa efek dan regulator nasional untuk mempermudah aturan pencatatan saham dan memberikan pengecualian khusus bagi perusahaan penerbit saham.
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri – ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara. Meski demikian, persaingan ketat juga menyebabkan bursa efek dan regulator nasional untuk mempermudah aturan pencatatan saham dan memberikan pengecualian khusus bagi perusahaan penerbit saham.
Referensi :
Choi, Frederick dan
Meek, Gary. 2010. Akuntansi Internasional. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Martusa, Riki. 2011.
Internasionalisasi Pasar Modal. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 2, No. 1
http://yoelabraham20.blogspot.com/2014/03/bab-1-pendahuluan-akuntansi_17.html